11. Pengertian
benang
Benang adalah untaina serat-serat yang
berkesinambungan dan dipergunakan dalam pembuatan bahan tenun ataupun bahan
rajut. Ada 2 tipe dasar konstruksi benang yaitu spun dan filament masing-masing
dengan fariasi yang memberikkan karakteristik berbeda-beda pada bahan yang
dibuatnya.
a.
Spun yarn
(staplenya/serat pendek)
proses
pemintalannya diantaranya :
·
Staple
dibersihkan dan dipilah kedalam beberapa ikatan serat-serat yang sejajar
·
Dicarding
(disikat) menghilangkan staple yang lebih pendek
·
Dicombing
(disisir) yang maksudnya serat-serat deselesaikan dulu dan dipilah dengan cara
disisir menggunakan mesin sisir.
·
Drawing (menarik
serat-serat membujur satu diatas
lainnya)
·
Spining (diatih
bersamaan)
b.
Filame yarn
(benang panjang beberapa meter)
proses pemintalannya diantaranya:
·
Benang fimale
disemprotkan dan dilarutkan dalm larutan kimia
·
Ditexturing
(dilelehkan dan pembentukan permukaan benang)
·
Diuji kekuatan
mulur (stretch), ketebalan, daya penyerapan dll
22. Proses
pembuatan dan pemintalan benang
Proses pembuatan dan pemintalan benang menjadi suatu
bahan tekstil berbeda-beda, tergantung jenis serat dan konstruksi benang yang
akan dibuat. Pemintalan bahan mentah atau baku terdiri-dari beberapa tahap
sesuai dengan bahan yang akan dibuat da dipintal.
A.
Serat alam
a.
Serat tumbuhan
Serat
yang didapat dari tumbuhan diantaranya :
1)
Katun
Bahan
baku katun adalah serat-serat yang mengelilingi biji kelopak tanaman kapas.
Proses pembuatan dan pemintalanya adalah :
a)
Pemintalan
benang digunakan untuk membuka dan membersihkan sebal kapas. Serat-seratnya
disisir supaya letaknya parallel/ sejajar kemudian ditarik ditempat datar
sehingga terbentuk benang halus, dan kemudian diantih atau dirajut untuk
membentuk benang dan pintalan panjang.
b)
Pemintalan
benang selanjutnya dipindahkan kebagian penenunan, yaitu tempat benang-benang
antihan dan pintalan tersebut dilapisi Sejenis kanji untuk membantu untuk
mempermudah penenunannya.
c)
Tenunan
diperiksa baik buruknya kemudian diputihkan, dicelup, diprint (kalau
dikehendaki) untuk menghasilkan bentk akhir.
2)
Linen
Seperti
diketahui bahwa bahan baku linen terbuat dari serat-serat panjang tangkai
bagian dalam tanaman rami, kemudian dikupas dan direndam untuk pembusukan, pada
umumnya menggunakan air panas (40ÂșC) selama 3 sampai 4 hari. Serat kemudian dikeringkan
dan dipintal yang sebelumnya disikat terlebih dahulu dan dibuat menjadi bahan
dengan cara yang sama seperti pada pembuatan dan pemintalan benang katun.
b.
Serat hewan
Serat
yang terdapat dari hewan
1)
Sutra
Bahan
baku sutra dari kempompong (kokon) ulat sutra. Proses pemintalan dan pembuatan
benang sutra diantaranya :
a)
Ngengat sutra
bertelur
b)
Telur menetas
menjadi jentik-jentik (larva) perkembangan larva/ulat ada 4 tingkatan
c)
Ulat sutra dapat
hidup selama kurang lebih 28 hari dengan memakan daun-daun murbei
d)
Ulat sutra yang
sudah dewasa yang sudah siap memintal kokon dinamakan pupa, melekatkan diri
pada ranting dan mulai memintal jala atau jerami keras kurang lebih 3 hari.
Dalam tubuh ulat sutra terdapat 2 kelenjar sutra. Filament diteteskan melalui
dua lubang mulut yang sangat kecil berupa zat sutra yang disebut fibrion yang
mengeras bila terkena udara
e)
Selanjutnya
filament dibalut dengan bahan baku sejenis getah (gum) yang melindungi serat
yang disebut serisin . biasanya tidak dihilangkan sampai tenunan selesai
dikerjakan bila serisi sudah dibuang bahan menjadi lembut, berkilau, dan nyaman
dipakai.
f)
Kepompong
kemudian dimatikan dengan uap panas. Untuk melunakkkan, getah konkon diletakkan
dalam tangki air panas kemudian disikat untuk mendapatkan ujung filament yang
berkesinambungan.
g)
Filament
dipintal pada gulungan. Dari 5-10 konkon dapat dipergunakan untuk membentuk
satu serat sutra. Getah yang melunak akan mengeras kembali kesekitar benangnya.
2)
Wol
Bahan
baku wol berasal dari rambut atau bulu hewan seperti : domba/biri-biri, unta, alpaca, khasmir,
ilama, mohair dan kelinci.
Proses
pembuatan dan pemitalannya adalah sebagai berikut:
a)
Ada dua proses
yang berbeda dari bahan baku wol menjadi wol. Pertama, benang worsed wool untuk
rajutan, dan kedua, untuk benang atau kain wol. Benang rajutan wol dipersiapkan
dari bentuk serat kuat yang panjang sedangkan serat-serat yang pendek dan lemah
dibuang melalui proses penyisiran (combing)
b)
Selanjutnay
serat-serat yang panajng diluruskan diletakka parallel kemudian dipintal dengan
cara yang sama seperti proses pemintalan kain katun.
c)
Untuk membuat
benang biasa yang licin yang selanjutnya ditenun menjadi kain wol, benag wol
disiapkan dari semua serat serat pendek atau yang putus-putus yang diperoleh
dari penyisisran benang wol, selanjutnya benang wol dipintal, ujung-ujung
benang dipisahkan dari benang sehingga tampak kasar dan besar. Selain jenis
benang diatas, semua bulu dan serat pendek dipintal untuk mendapatkan kain wol.
B.
Serat buatan
Serat
buatan merupakan serat yang dapat melalui proses kimiawi, beberapa jenis serat
buatan diantaranya :
1)
Rayon
Dari
bahan selulosa tumbuhan yang dikerjakan melalui proses kimiawi untuk
menghasilkan bentuk cairan dan filamen-filame
untuk diproduksi menjadi kain. Ada beberapa jenis rayon diantaranya:
rayon viscose, asetat, triasetat, dan supramonium. Bahan rayon viscose terbuat
dari bubur kayu yang direduksi menjadi cairan kental dan lengket disebaban oleh
campuran kaustik soda dan karbon disulfide.
Proses
pembuatanya adalah sebagai berikut:
a)
Cairan
ditekankan keluar/ disemprotkan melalui lubang pemintalan (spinneret) yang
sangat kecil untuk memancarkan filament panjang yang sangat mengental pada saat
terkena udara.
b)
Filament-filamen
itu selanjutnya diperkeras melalui proses penambahan asam sulfur. Kehalusan
filament-filamen tersebut ditentukkan oleh ukuran dan bentuk lubang pada alat
pemintal (spinneret) yang memberikan efek pada serat dan karakteristiknya.
2)
Poliamida
Bahan
polimida atau nilon berasal dari oksigen (udara) , nitrogen (air), dan
fenol (batu bara). Proses pemintalanya
diantaranya :
a)
Semua bahan
dasar dicampur, dicairkan, diproses membentuk kepingan-kepingan polimer yang
kemudian dicairkan dan ditekan/ disemprotkan melalui spinneret (alat pemintal)
untuk membentuk filament-filamen yang mengeras saat terkena udara.
b)
Filament-filamen
yang dihasilkan licin dan berbentuk tangkai memanjang.
c)
Pada pembuatan
kain, filament dasar bias dip roses terlebih dahulu sebelum diproses penenunan
untuk menghasilkan serat kain yang berfarisai. Tekstur bahan nilon antara lain
bonlon, taslan, bri-nilon, dan sebagainya.
3)
Polyester
Bahan
baku polyester berasal dari etelin glikol yang assam terektalat keduanya dari
bahan bakar minyak. Proses pemintalan benang polyester diantaranya:
a)
Bahan dasar
diproses untuk menghasilkan plastic yang
setelah mengeras kemudian dipotong-potong menjadi kepingan polimer. Selanjutnya
dicairkan pada tamperatur tinggi, dan diletakkan melalui spinneret (alat
pemintal)
b)
Benang polyester
diproduksi dalam dua bentuk berbeda serat filament dan serat buatan.
4)
Akrilik
Bahan
dan pembuatannya benangnya diantaranya:
a)
Serat akrilik
dibentuk dari komponen gabungan yang terbuat dari gas alam dan udara
b)
Filament-filamen
tersebut dibuat dengan menggunakan spinneret (alat pemintal) dan dibuat dengan cara
yang sama seperti pada proses pembuatan serat serabut polyester. Serat akrilik
ada 3 macam yaitu : orlon, acrilan, dan courtele (kurtel)
33. Maam-macam
konstruksi dasar benang
Pembuatan benang dapat digolongkan menjadi 2 golongan
diantaranya:
a.
Benang biasa
Yang
termaksud benang biasa diantaranya yaitu:
1)
Benang lawe
(benang mula)
2)
Benang tenun
3)
Benang sering
4)
Benang jahit
b.
Benang istimewa
Ada
jenis benang yang terbuat untuk tujuan-tujuan
tertentu sehingga menimbulkan efek baru. Benang istimewa dipergunakan
untuk menghias pakaian atau kain. Serta untuk membuat kain itu sendiri,
misalnya kaitannya atau rajutan seprei, taplak meja dan sebagainya. Ada
beberapa jenis benang istimewa yang diperoleh dengan menyaring dua helai benang
atau lebih yang berlainan warnanya, sehingga diperoleh bermacam-macam benang
berwarna antaralain:
1)
Benang mouline
(benang Moulin pelangi)
2)
Benang mélange
(benang melang serabut campur)
3)
Benang frotte
(benang frote/bersengkelit)
4)
Benang knobble
(benang knop/bertukul)
5)
Benang slub (benang
slap)